manajemen

Rindu Lukisan

Dua tahun setelah berakhirnya covid-19, tiba-tiba ada kerinduan untuk berkumpul kembali. Bersama-sama lagi. Reriuangan dengan sahabat, kolega, produsen dan konsumen. Dua tahun untuk menyelenggarakan sebuah event bukan waktu yang singkat. Penggemar selalu menanti dengan penuh harap, agar pameran Teknologi Informasi (TI) terselenggara.

Sepertinya belum ada tempat yang tergantikan selain di Jogja Expo Center (JEC) untuk menggelar pameran produk yang berbau TI. Apalagi, masyarakat hanya dapat melihat perabot lewat gadget. Tidak dapat berkomunikasi timbal balik, apalagi menyentuh barang sekaligus mencoba.

Sabtu – Rabu, 23 – 27 September 2023, peristiwa itu terobati. Pameran pertama setelah pandemi, kata panitia. Agar lebih berbobot, pameran ini diberi label dengan mengangkat tema “Technology for Better Life”. Sebuah makna yang dahsyat, terlebih terkait langsung dengan teknologi, yang muasalnya memang diperuntukkan membantu beban pekerjaan manusia. Awas, hanya membantu. Bukan menentukan.

Panitia mengklaim, bahwa eksposisi komuditas ini terselenggara yang ke-27 sepanjang sejarah pameran serupa. Perjalanan yang tidak mudah. Tapak semi setapak, hampir pasti ada barang terbaru. Atau melakukan inovasi yang menakjubkan. Benar memang, bahwa modern untuk detik ini, akan menjadi usang untuk detik berikutnya.

Bukan isapan jempol, bahwa pameran produksi komunikasi itu bukan kaleng-kaleng. Terbukti beberapa produsen mengeluarkan produk terakhir. Kecanggihan demi kecanggihan sempat membuat kagum pengunjung. Produsen mengerti benar apa yang diinginkan user.

Pameran kali bukan hanya jual beli semata. Ada nuansa edukasi untuk masyarakat. Terutama keunggulan spesifikasi teknologi terkini.

Lima puluh empat perusahaan jor-joran memamerkan hasil karyanya. Selain stan untuk jualan, ada beberapa stand untuk branding, seperti kompetisi game, kontes foto, talk show dan tentu saja work shop. Peluang ini terlalu sayang untuk diabaikan. Karena disanalah kita akan melek teknologi.