enzimini

Ornitologi

Ornitologi berasal dari Bahasa Yunan orni artinya burung. Ornitologi dapat dipermudah menjadi ahli perburungan. Burung, sebagai sahabat manusia memiliki sejarah yang panjang. Bahkan sejak zaman Yunani Kuno, burung telah dipelajari kehidupannya. Spesies yang satu ini memang menarik perhatian, disamping kucing, kuda, bahkan sampai binatang buas.

Sejak tahun 1894 dimulailah pencatatan burung. Tahun 1920, sebuah Lembaga yang dipimpin oleh H.C. Siebers mulai menghitung binatang jenis vertebrata (bertulang belakang). Hingga sekarang ada 8.800 – 10.200 spesies burung di seluruh dunia. Di Indonesia sendiri ada sekitar 1.500 spesies.

Saat ini, burung diketahui merupakan turunan dari kelompok dinosaurus theropoda berbulu. Spesies ini menjadi satu-satunya anggota dinosaurus yang masih hidup. Dengan demikian juga, kerabat terdekat burung yang masih hidup adalah buaya. Burung merupakan keturunan aviala purba, yang pertama kali muncul sekitar 160 juta tahun yang lalu di Tiongkok.

Burung tidak hanya sebagai pelengkap dalam kehidupan manusia yang hanya menikmati suaranya saja. Sebelum pengiriman surat lewat pos, burung telah berjasa sebagai alat transportasi. Burung juga dapat dijadikan alat bantu untuk memperoleh keberkahan. Atau sebaliknya menjadi pertanda bencana. Ini adalah faktor kepercayaan lokal.

Sekarang, ornotologi menjadi sebuah ilmu yang berkembang pesat. Pemetaan komunitas burung dengan mudah didapatkan. Seberapa jauh terbang, seberapa banyak perkembangbiakannya, hanya dengan alat transmiter yang ditempel pada kaki burung.