pendidikan

Mengenal Wayang

sumber gambar : https://jogja.suara.com/read/2022/05/18/084539/tertarik-ke-wayang-sejak-4-tahun-danendra-si-dalang-cilik-awalnya-sering-nonton-ki-seno-di-youtube
sumber gambar : https://jogja.suara.com/read/2022/05/18/084539/tertarik-ke-wayang-sejak-4-tahun-danendra-si-dalang-cilik-awalnya-sering-nonton-ki-seno-di-youtube

Wayang bagi orang Jawa adalah ruh kedua. Di dalam wayang terkandung filosofi kehidupan sebagai pegangan hidup yang dipercaya dari generasi ke generasi. Perjalanan wayang merupakan langkah-demi langkah yang menyerupai rel kereta api. Besi penopang roda kereta, tidaklah lurus satu kesatuan. Namun, terdiri atas potongan-potongan yang tersambung satu dengan lainnya.

Ada dua pendapat muasal wayang. Anggapan pertama mengatakan bahwa wayang lahir di pulau Jawa, tepatnya di jawa Timur. Sedangkan kelompok kedua meyakini bahwa wayang dari India, lahir dan besar bersama dengan agama Hindu.

G.A.J. Hazeu dan J.L.A. Brandes, berpendapat bahwa sarana atau peralatan yang digunakan seperti: wayang, kelir, dalang, blencong dan kotak merupakan istilah Jawa, bukan Sanskerta.

W.H. Rassers dan N. J. Krom. W.H. Rassers mengatakan bahwa wayang bukan ciptaan dari budaya Jawa. Pertunjukan wayang di Jawa merupakan tiruan dari India, karena di Negara ini telah lama ada permaian bayangan yang mirip pertunjukan wayang di Jawa.

Sementara kelompok lain menduga bahwa wayang berasal dari kebudayaan Cina Kuno, khususnya pada masa pemerintahan Kaisar Wu Ti, sekitar 140 tahun sebelum Masehi. Hal ini dapat ditarik kesimpulan karena kata wayang berasal dari kata Wa-yaah (Hokian), Wo-yong (Kanton) dan Woying (Mandarin), yang artinya bayang-bayang, yang sama dengan wayang dalam bahasa Jawa.

Wayang, setidaknya telah dikenal di Tanah Air sejak abad ke-9 Masehi, dengan dibuktikan penemuan Prasasti Penampihan, yang dibuat pada pada masa pemerintahan raja Balitung sekitar tahun 820 saka atau 898 Masehi.

Prasasti lain, menyebutkan bahwa Ada seseorang yang bernama Galigi yang berperan sebagai dalang memainkan wayang untuk penghormatan kepada para hyang dengan mengambil cerita Bimma Kumara. Kata-kata ini diambil dari prasasti Wukuyana tahun 906 Masehi.

Apakah wayang itu?

Wayang adalah boneka tiruan yang terbuat dari pahatan kulit atau kayu dan sebagainya yang dapat dimanfaatkan untuk memerankan tokoh dalam pertunjukan drama tradisional, biasanya dimainkan oleh seseorang yang disebut dalang. Demikian kata KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia).

Kata wayang, hamayang dalam Bahasa Jawa Kuna artinya bayang-bayang. Wayang berasal dari akar kata “yang” mendapat awalan ‘wa’. Misalnya laying, dhoyong, reyog dan sebagainya yang berarti bergerak, tidak lelap, atau samar-samar.

Munculnya wayang ditafsirkan karena bayangan lukisan manusia yang merupakan tontonan yang menghibur. Gambar-gambar wayang yang ditatah kemudian diberi latar kain pada layar. Itulah yang disebut pertunjukan wayang, yang artinya melihat bayangan (wayangan).

Bahan bacaan: https://kompaspedia.kompas.id/baca/paparan-topik/wayang-asal-usul-fungsi-dan-nilai-filosofi