spiritual

Laut

Jum’at Berkah

Nenek moyangku seorang pelaut
Gemar mengarung luas samudra
Menerjang ombak, tiada takut
Menempuh badai, sudah biasa …

Nukilan syair diatas menggambarkan bahwa Indonesia memiliki lautan yang sangat luas. 65% dari seluruh nusantara adalah lautan.  Dr. Tariq Al-Swaidan juga menemukan bahwa jumlah ayat yang mengandung kata laut di dalam Al-Quran berjumlah 32, sedangkan jumlah ayat yang mengandung kata darat ada 13. Jumlah ayat keduanya berjumlah 45. Sehingga ayat yang membicarakan laut berarti sebanyak = 32/45 x 100% = 71.11% sedangkan ayat dengan kata darat sebanyak =13/45 x 100% = 28.88%. Ilmu pengetahuan sains kebumian dengan hasil pengukuran menggunakan satelit juga telah dengan akurat mencatat bahwa permukaan bumi ini sebanyak 71.11% nya tertutup oleh air laut, dan sisanya sebanyak 28.88 % berupa daratan.

Klaim ini bukan isapan jempol, tapi ada landasan hukum. Disebutkan dalam Deklarasi Djuanda pada tahun 1957 dan diperkuat dengan Konvensi Hukum Laut (United Nations Convention on the Law of the Sea/UNCLOS). Indonesia memiliki sekitar 17.500 pulau, bergaris pantai sepanjang 81.000 km. Ini menunjukkan bahwa nusantara kita merupakan kepulauan yang dikelilingi laut. Sebagai seorang muslim wajib hukumnya untuk bersyukur, dan mengetahui secara pengetahuan agama tentang esensi laut.

Tidak kurang 32 ayat yang menyebutkan secara tertulis tentang lautan dan segala rahasinya. Selain berlaku spiritual dengan menjalankan ibadah mahdhah, ada cara lain untuk meningkatkan iman dan takwa, yaitu merenung, memikirkan dan mengeksploitasi secara manusiawi tentang laut.

Dalam surat al Thur: 6, merupakan janji Allah, bumi yang penuh Air. Tafsir Jalalin menyebutkan ayat itu merupakan itikad Allah untuk memberikan air laut yang penuh nikmat dan barokah, kepada semua makhluk yang membutuhkan. Ada bangsa-bangsa yang dikenal karena air laut. Ada negara yang menjadi kaya raya karena mampu mengelola air laut.

Surat ar Rahman lebih jelas lagi tentang kenikmatan yang diberikan kepada manusia. Maksudnya dalam ayat tersebut adalah bertemunya air tawar dan air asin. Dr. Fernanda Helfer dan Prof. Charles Lemckert melakukan penelitian di kedua rasa air laut yang berbeda. Hasilnya, bahwa pertemuan dua air yang berbeda menyimpan sumber energi terbarukan, mengurangi dampak perubahan iklim, mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil.

Ayat ke-53 surat al Furqon menjelaskan tentang manfaat bertemunya air tawar dan air asin, yaitu sebagai pembatas yang kokoh. Secara ilmiah, batas antara air tawar dan air laut terbentuk karena adanya perbedaan densitas atau kepadatan. Air laut memiliki kandungan garam yang jauh lebih tinggi dibandingkan air tawar. Kandungan garam ini membuat air laut lebih padat sehingga cenderung berada di lapisan bawah. Sementara itu, air tawar yang lebih ringan akan berada di lapisan atas.

Perbedaan densitas inilah yang menciptakan semacam lapisan pemisah antara kedua jenis air tersebut. Lapisan ini bisa berupa zona pencampuran yang sempit, di mana air tawar dan air laut berinteraksi secara perlahan.