spiritual

Impian dan keinginan

Jum’at Berkah

Sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang beriman dan beramal saleh bahwa untuk mereka (disediakan) surga-surga yang di bawahnya mengalir sungai-sungai. Setiap kali diberi rezeki buah-buahan darinya, mereka berkata, “Inilah rezeki yang diberikan kepada kami sebelumnya.” Mereka telah diberi (buah-buahan) yang serupa dan di sana mereka (memperoleh) pasangan-pasangan yang disucikan. Mereka kekal di dalamnya. (Al Baqarah:25)

Apa perbedaan impian dan keinginan? Impian merupakan bagian dari keinginan. Impian memiliki arti khusus, yang dapat digunakan sebagai media untuk mencapai keinginan yang besar. Impian memiliki ruang waktu jauh kedepan, dan memiliki kadar emosi yang kuat untuk mewujudkannya.

Keinginan hanyalah bersifat sementara. Ketergantungan pada situasional. Bukan kebutuhan yang harus segera dilunasi, dan tidak memiliki emosi yang kuat. Keinginan sangat dipengaruhi oleh lingkungan, kedudukan sosial, pendidikan. Tidak harus memiliki saat itu juga, sifatnya subyektif. Bila keinginan tidak terpenuhi, tetap dapat melaksanakan kegiatan sehari-hari, menjalani hidup seperti biasa, dan dapat digantikan dengan alternatif yang lain.

Ketika keinginan terpenuhi maka kenikmatan yang diperoleh. Namun, kenikmatanpun hanya berlangsung sesaat. Karena tidak ada kepuasan yang abadi. Adanya hanya kesenangan sesaat. Karena, boleh jadi, setelah kenikmatan direguk, maka ada kelezatan lain yang melebihi dari sebelumnya.

Itulah mengapa, diujung ayat diatas, Allah menjanjikan kekal didalamnya bagi orang-orang yang beriman. Allah mengungkapkan kesenangan di surga dengan menyerupakan buah-buahan. Karena buah-buahan adalah konsumsi yang umum, sehingga orang tak akan ragu menyantap makanan yang disediakan.

Surga ada bermacam-macam. Ada yang dinamakan al Firdaus (tingkatan tertinggi), ‘Adn (tinggal atau menetap), Ma’wa’ (surga pada tingkatan ketiga), ‘Illiyin (surga alam atas), dan lain-lain.

Surga adalah impian. Surga menjadi salah satu skala prioritas yang akan diraih, khususnya bagi umat Islam. Surga tidak dapat diraih tanpa usaha. Penghuni dari sekian macam-macam surga itu, mereka dianugerahi bermacam-macam rezeki, antara lain buah-buahan, sungai-sungai yang mengalir dan pasangan-pasangan yang disucikan.

Bermimpi yang baik akan melahirkan pikiran yang positip. Dalam benak seorang muslim ia selalu berkata ‘saya dapat’ dan ‘saya akan’. Secara islami, kata akan lebih baik jika di tambah dengan kata insha Allah.