manajemen

Georgia

sumber gambar : https://www.nationalgeographic.com/travel/destination/georgia

Tak menyangka bahwa pasukan Georgia, pada pertandingan ke-3 mampu melumat Portugal. Kesebelasan dari negara yang lahir tahun pada tanggal 9 April 1991 ini, sebenarnya pernah menjadi bagian dari kesultanan Turki, Kaisar Tsar dan Uni Sovyet. Namun dalam hal olah raga, khususnya sepak bola tidak memandang bahwa negara yang telah berumur ataupun masih muda.

Tak main-main, Tim Portugal yang pernah menjadi kampium olahraga yang paling digemari sejagat ini, tunduk pada timnya Kvaratskhelia dan bolonya. Pemain yang merumput di Napoli Italia masih tergolong muda, yaitu 23 tahun. Itulah permainan bola, yang tak memiliki tepi.

Georgia, seperti negara lainnya juga pernah timbul tenggelam. Tercatat dalam lintasan sejarah, kerajaan Georgia mencapai puncaknya pada abad ke-10 hingga 13, dibawah raja Bagrat III. Kepemimpinannya dapat membawa Georgia menjadi salah satu kerajaan yang disegani. Lambat laun, dinasti ini tidak dapat mempertahankan kejayaan, hingga datang invasi Mongol.

Setelah Bangsa Mongol pergi, datang lagi kekhalifahan Turki dan Persia. Hampir lima abad, Georgia dibawah kendali Turki. Kekaisaran Tsar di Uni Sovyet meneruskan genggaman kekuasaan. Hingga akhirnya kekaisaran Tsar, pada masa pemerintahan Nicholas II digulingkan oleh ajaran Marxis, dibawah kendali Vladimir Lenin, tepatnya pada bulan Februari 1917.

Uni Sovyet muncul menjadi kekuatan baru yang dijuluki gerbong Blok Timur, sebagai penyeimbang Blok Barat dengan komando Amerika Serikat. Dua blok ini bertikai dalam perang dingin.

Uni Republik Sosialis Sovyet (USSR) membubarkan diri pada tanggal 26 Desember 1991, dibawah kepemimpinan Michael Gorbachev, yang terkenal dengan programnya Perestroika dan glasnost. Sistem negara lumpuh karena melawan hak-hak manusia dalam memberi kebebasan kepada warganya.

Setelah Uni Sovyet runtuh, sebenarnya Georgia memiliki peluang yang sangat besar untuk merdeka, atau melepaskan diri dari Uni Sovyet. Namun kesempatan ini tidak diambil. Tidak mengikuti tetangganya: Ukraina, Federasi Rusia, Belarusia, Armenia, Azerbaijan, Kazakhstan, Kirgistan, Moldova, Turkmenistaan, Tajikistan, dan Ubekistan.

Kesebelas negara tersebut, setelah beberapa hari Uni Sovyet tenggelam, berkumpul di Alma-Ata. Sebuah kota di Kazakhstan. Mereka mengumumkan tidak lagi menjadi bagian dari Uni Sovyet. Baru kemudian pada tanggal 19 November 1989 mendeklarasikan diri sebagai negara berdaulat. Tanggal 9 April 1991, Georgia merdeka.