manajemen

Cerdas itu Belajar

Siapa yang tidak ingin dianggap cerdas? Siapa yang tak ingin disebut cerdas pada acara-acara seremonial? Tentu semua orang menginginkannya. Namun, dalam posisi yang bagaimana orang yang cerdas itu? Berikut ada sebuah pertanyaan yang dijawab oleh beberapa orang tentang siapa sebenarnya yang disebut cerdas.

Jawaban mereka antara lain :

“Ketika saya tidak melakukan kesalahan apapun”

“Ketika saya menyelesaikan pekerjaan dengan cepat dan sempurna”

“Ketika sesuatu mudah bagi saya, tetapi orang lain tidak melakukannya”

Mungkin, bagi mereka kecerdasan dianggap mendekati sempurna. Atau kecerdasan itu berkorelasi dengan waktu. Atau mungkin selama ini kita selalu menganggap bahwa kecerdasan itu berorientasi pada nilai akademik, IQ dan lain-lain.

Cerdas adalah sebuah kata yang identik dengan dengan tingginya pengetahuan seseorang dalam berbagai hal. Cerdas merupakan kemampuan seseorang untuk belajar memahami, membuat kesimpulan, memutuskan dan beropini berdasarkan alasan tertentu.

Kecerdasan bukanlah selalu bertautan dengan pengetahuan. Kecerdasan adalah kemampuan seseorang mengurai masalah sampai pada pengambilan keputusan yang berujung pada hasil yang dapat dinikmati olah orang lain.

Dalam sebuah kasus, terdapat 2 orang anak yang berbeda. Anak A merupakan seorang pelajar SMP terfavorit di sebuah daerah. A termasuk anak yang ‘pintar’ dalam berbagai pelajaran.
Lain lagi dengan si B. Umur nya sama dengan si A. Namun, dia putus sekolah karena kedua orang tuanya tidak dapat membiayai sekolahnya.
Si B merupakan pekerja keras. Setiap hari dia membantu orang tuanya berjualan. Kehidupan keras, menuntut dirinya untuk bertahan hidup. Tujuannya adalah mencari dan memperbaiki perekonomian bagi dirinya dan keluarganya.
Pada saat yang bersamaan, antara Si A dan Si B dapat kita bandingkan. Keduanya sedang dalam proses berpikir. Si A berpikir untuk mengetahui, mencari, mengembangkan pengetahuan dengan tujuan mendapatkan nilai terbaik di Sekolahnya. Sedangkan B, proses berpikir untuk terus mencari dan mendapatkan materi untuk menghidupi dirinya dan keluarganya.
Si B mungkin lebih pintar daripada A. Dengan kondisi seperti itu, dia membuktikan kecerdasannya dalam menghadapi tekanan hidup yang sangat keras, dan mereka lolos.

Bahan bacaan :

  1. Mindset “Mengubah Pola Berpikir untuk Perubahan Besar dalam Hidup Anda” karya Carol S. Dweck, Ph. D.
  2. https://portal.merauke.go.id/news/694/cerdas-adalah-kemampuan-untuk-hidup.html