enzimini

Agnostik

Agnostisisme adalah pandangan filosofis yang berpendapat bahwa keberadaan Tuhan atau entitas tertinggi lainnya tidak dapat diketahui atau mungkin tidak akan pernah bisa diketahui secara pasti. Manusia mengakui keterbatasan dalam hal spiritualitas, metafisika dan keberadaan makhluk atau kekuatan yang lebih tinggi.

Kalau ateis adalah orang yang tidak percaya pada keberadaan Tuhan atau entitas yang lebih tinggi, sedangkan bila agnostik adalah orang yang tidak tahu dan tidak yakin apakah Tuhan itu ada atau tidak.

Kata agnostik berasal dari bahasa Yunani agnostos, yang berarti “tidak diketahui atau tidak dapat diketahui”. Kata ini diciptakan oleh ahli biologi TH Huxley. Oleh karenanya, mereka yang masuk ke golongan ini kebanyakan bersikap netral. Ini disebabkan karena:

Pertama, keterbatasan pengetahuan manusia. Agnostik berargumen bahwa pengetahuan manusia memiliki batasan. Ada banyak hal di alam semesta yang masih belum kita pahami, dan keberadaan Tuhan adalah salah satu misteri yang mungkin berada di luar jangkauan pemahaman kita.

Kedua, kurangnya bukti konkrit. Agnostik menuntut adanya bukti yang kuat dan objektif untuk membuktikan keberadaan Tuhan. Namun, hingga saat ini, belum ada bukti yang secara universal diakui dan dapat membuktikan atau menyangkal keberadaan Tuhan secara definitif.

Ketiga, pluralitas agama. Dengan adanya ribuan agama dan kepercayaan di dunia, masing-masing dengan konsep Tuhan yang berbeda-beda, agnostik mempertanyakan bagaimana kita dapat memilih satu keyakinan di atas yang lainnya tanpa adanya bukti yang meyakinkan.

Namun demikian, Agnostisisme dapat mendorong kita untuk berpikir kritis dan terbuka terhadap kemungkinan yang berbeda. Ini juga mendorong kita untuk menghargai keragaman keyakinan dan menghindari dogmatisme